Pangumbahan beach |
Hanya 24 jam di Ujung Genteng
Weekend getaway akhir
libur lebaran kemarin, kami para pecinta wisata kuliner dan jalan-jalan , berakhir pekan di Ujung Genteng ,
Jawa Barat.
Perjalanan ke Ujung genteng dari Jakarta cukup
lancar, aksesnya lumayan bagus, tidak seperti yang saya perkirakan
sebelumnya, karena banyak yang bilang akses jalan raya ke sana cukup
parah.Berangkat Jum'at jam 8 malam, dengan rute ke UG : Jakarta -
Cibadak - Pelabuhan Ratu - Surade - Ujung Genteng. Kami sempat berhenti
sebentar setelah melewati Cibadak, untuk meluruskan kaki dan mencari
toilet. Rupanya hawa di luar sangat dingin, katanya sih anginnya dingin
karena hembusan angin dari Australia yang terasa sampai Ujung Genteng.
Selidik punya selidik, rupanya Ujung Genteng dekat dengan pulau
Christmas yang termasuk teritorial negara Australia Jadi lebih baik
membawa baju penghangat untuk penangkal hawa dingin.
Kami sampai
penginapan di pondok Hexa jam 3 pagi. Dikarenakan bungalow yang kami
book baru kosong jam 12 siang keesokan harinya, maka untuk sementara
kami diinapkan di kamar kosong yang ada.
Pondok Hexa berada di
pesisir pantai Ujung Genteng, ditengah-tengah sejumlah objek
wisata yang akan kita kunjungi disepanjang pantai Ujung Genteng, untuk
melihat sunrise, dan pantai Pangumbahan untuk melihat penangkaran penyu
dan sunset. Kecuali
Curug Cikaso yang jaraknya agak jauh, kira - kira satu jam perjalanan
dari pantai Ujung Genteng (satu jam di daerah itu artinya benar-benar
jauh jaraknya, bukan satu jam ala Jakarta yang banyak macetnya).
Rencananya sih paginya mau mengejar sunrise, namun apa daya karena
terlalu letih perjalanan selama 8 jam di mobil, kami semua bangun
kesiangan.
Cikaso waterfall port |
Siang harinya kami menuju curug/air terjun Cikaso
yang letaknya kurang lebih sejam perjalanan dari penginapan. Air sungai
yang berwarna kehijauan mengingatkan saya kepada air sungai di Green
Canyon. Sewa perahu kecil Rp 50,000.- (yang ternyata harusnya Rp
30,000.- saja), untuk kapasitas 10 -12 orang, menuju air terjun Cikaso.
Sayangnya kata tukang perahu, saat itu sedang musim kemarau karena sudah
lama tidak turun hujan sehingga air terjunnya kering, gagal deh rencana
main air. Namun ternyata curug Cikaso tersebut masih layak dikunjungi
karena kita malah bisa tidur-tiduran di atas batu putih dengan latar
belakang air sungai kehijauan yang warnanya sangat indah.
Selesai
berpanas-panas ria naik turun perahu di curug Cikaso, untuk melepas
dahaga bisa minum es kelapa muda yang menyegarkan dari batoknya di
warung terdekat, dengan harga Rp 5,000/butir.
Sesudah makan siang dengan menu sea food yang enak dekat penginapan, dengan men-skip pantai ombak tujuh di mana merupakan lokasi surfing terbaik di Ujung Genteng karena kejauhan, kami check in dulu. Menunggu sore untuk melihat sunset di pantai Pangumbahan yang merupakan lokasi konservasi penangkaran penyu.
Letak pantai Pangumbahan kurang lebih 30 menit perjalanan dengan kendaraan dari pondok Hexa. Cuma dikarenakan banyaknya turis domestik yang juga ingin menikmati sunset di Pangumbahan, menyebabkan lalu lintas menuju ke sana cukup macet. Karena akses jalan berpasir dan kecil, sehingga menghambat kecepatan mobil. Setiba di pantai, semua orang berdiri di belakang tali rafia yang dipasang oleh petugas pelepas tukik, supaya tertib, dan tidak menghalangi jalannya tukik yang akan dilepas ke bibir pantai. Melepas tukik yang sudah siap umur untuk dilepas ke lautan lepas, dengan diiringi pemandangan sunset bak lukisan alami yang sungguh indah di pantai Pangumbahan, benar - benar merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Sayangnya karena keterbatasan waktu , hari minggu pagi kami sudah harus pulang ke Jakarta. Berangkat jam 03.30 pagi, sampai tol Jagorawi jam 09.00 pagi, hanya 5 jam perjalanan saking ngebutnya.Kalau mau puas mengelilingi semua tempat wisata di Ujung Genteng, minimal harus punya waktu seminggu di sana.
Sayangnya karena keterbatasan waktu , hari minggu pagi kami sudah harus pulang ke Jakarta. Berangkat jam 03.30 pagi, sampai tol Jagorawi jam 09.00 pagi, hanya 5 jam perjalanan saking ngebutnya.Kalau mau puas mengelilingi semua tempat wisata di Ujung Genteng, minimal harus punya waktu seminggu di sana.
Less than 24 hours in Ujung Genteng
Eid Mubarak holiday weekend getaway, we went to Ujung Genteng, West Java. The journey from Jakarta to Ujung genteng quite smoothly, the access pretty good, not as I thought before, like many other said. Start at 8 PM on friday, the route : Jakarta - Cibadak - Pelabuhan Ratu - Surade - Ujung Genteng. We had stopped after passing Cibadak, to stretch our legs and looking for toilet. Unfortunately the weather outside was very cold, the wind was cold because it came from Australia. Apparently Ujung Genteng close enough to Christmas Island which is in Australia territorial, so better bring warm clothes.
We
reached Hexa lodge at 3 o'clock in the morning. Hexa lodge is located at the Ujung Genteng beach, in the midst of a
number of attractions that we visited along Ujung Genteng beach, where to
see sunrise, and the Pangumbahan beach to see turtle hatchery
and see sunset, unless curug Cikaso that about an hour's drive from the Ujung Genteng beach. Our plan is to pursue sunrise morning, but being too tired traveling for 8 hours in the car, we all got up late. That day we headed to Cikaso waterfall which is located approximately an hour drive from the inn. Greenish river water reminds me of river water in Green Canyon. We rent
a small boat : Rp 50,000. - (which was supposed to be Rp 30,000. - only),
for a capacity of 10 -12 people, to the Cikaso waterfall. Unfortunately
the boatman said, at that time was dry season, because it had not rained for quite a long time, so the waterfall went dry. But
apparently Cikaso waterfall is still worth to be visited because the greenish water color is very beautiful. After a hot fun boat ride down the waterfall Cikaso, we drink a refreshing coconut ice from the shell in a stall nearby, Rp 5,000.- / pcs.
After lunch with a delicious seafood menu, we are check in and took a rest in Hexa and waiting for the afternoon to see the sunset in the Pangumbahan beach, which is the site of turtle conservation. Pangumbahan beach about 30 minutes away by car from Hexa. The tourists who also want to enjoy the sunset at Pangumbahan, causing traffic jams to get there. Arrived at the beach, everyone stood behind a rope that attached by the officer, we stand there and watch the officer who hold a bucket with turtles inside, to be released to the seashore, into the open sea. The sunset natural landscape looks like a painting, very beautiful, what unforgettable experience.
Unfortunately we had to go home to Jakarta on sunday morning. Departing at 3:30 AM, we reached Jakarta at 09.00 Am, only 5 hour drive (he drive like crazy). If you want to have more experience in Ujung Genteng, at least must stay a week there.
Unfortunately we had to go home to Jakarta on sunday morning. Departing at 3:30 AM, we reached Jakarta at 09.00 Am, only 5 hour drive (he drive like crazy). If you want to have more experience in Ujung Genteng, at least must stay a week there.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar